UEFA Bagi-Bagi Sanksi: Chelsea Pecahkan Rekor Nominal Denda, Barcelona Juga Kena

UEFA kembali menunjukkan ketegasannya dalam menegakkan regulasi keuangan dan disiplin klub-klub Eropa. Dalam laporan terbarunya, badan sepak bola tertinggi Eropa tersebut menjatuhkan serangkaian sanksi kepada sejumlah klub ternama, termasuk Chelsea dan Barcelona. Menariknya, Chelsea mencatatkan diri sebagai klub dengan nominal denda terbesar dalam putaran sanksi kali ini.

Chelsea Didenda Hampir €10 Juta

Klub asal London tersebut dijatuhi denda sebesar €10 juta (sekitar Rp175 miliar) oleh UEFA. Hukuman ini merupakan buntut dari penyelidikan terhadap pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan di masa kepemilikan Roman Abramovich. Investigasi mengungkap adanya ketidaksesuaian laporan keuangan, termasuk pembayaran tersembunyi kepada agen dan pihak ketiga yang tidak tercatat secara resmi.

Meskipun saat ini Chelsea telah berada di bawah kepemilikan Todd Boehly dan Clearlake Capital, UEFA tetap menganggap pelanggaran tersebut sebagai bagian dari tanggung jawab klub secara institusional. Chelsea sendiri telah mengakui adanya “ketidakberesan historis” dalam laporan keuangan periode 2012 hingga 2019.

Barcelona Kena Sanksi Terkait Keterlambatan Pembayaran

Di sisi lain, Barcelona juga tak luput dari sanksi UEFA. Klub asal Catalan itu didenda akibat pelanggaran administratif terkait keterlambatan pembayaran kepada pemain dan staf dalam beberapa periode. Meskipun jumlah dendanya tidak sebesar Chelsea, ini menjadi peringatan keras bagi Barca yang saat ini masih bergelut dengan krisis keuangan pasca-pandemi dan berbagai proyek restrukturisasi utang.

Selain itu, UEFA juga terus memantau aktivitas transfer dan pengelolaan gaji Barcelona yang dalam beberapa tahun terakhir kerap menjadi sorotan media dan pengawas keuangan.

Klub Lain Juga Terseret

Tak hanya dua raksasa Eropa itu, sejumlah klub lain dari liga top Eropa juga mendapat peringatan atau denda dengan nominal lebih kecil. Beberapa di antaranya berasal dari Italia, Prancis, dan Turki. UEFA menegaskan bahwa mereka akan memperketat pemantauan terhadap laporan keuangan dan mengimplementasikan sistem baru untuk memastikan transparansi.

Pesan Tegas UEFA

UEFA menyatakan bahwa sanksi ini adalah bagian dari langkah preventif dan korektif untuk memastikan kompetisi antarklub Eropa tetap berjalan secara adil. Dalam pernyataan resminya, UEFA menegaskan:

“Kami berkomitmen untuk menegakkan prinsip keuangan yang sehat dan transparan. Klub-klub harus bertanggung jawab atas laporan dan pengelolaan dana mereka, tak hanya demi kepentingan finansial, tetapi juga untuk menjaga integritas kompetisi.”

Kesimpulan

Sanksi UEFA terhadap Chelsea dan Barcelona menjadi pengingat bahwa regulasi keuangan bukan sekadar formalitas. Dengan transparansi yang semakin dituntut tinggi, klub-klub elite Eropa kini tak bisa lagi main-main dengan laporan keuangan. Meski besar dan punya nama besar, pelanggaran tetaplah pelanggaran. UEFA pun siap bertindak tanpa pandang bulu.

Baca Juga: Chelsea Geser PSG Jadi Favorit Juara Piala Dunia Antarklub 2025