Barcelona Murka! Merasa ‘Diperalat Selama 15 Hari’ dalam Saga Transfer Nico Williams

Barcelona dikabarkan sedang murka usai saga transfer Nico Williams berakhir dengan keputusan sang pemain untuk bertahan di Athletic Bilbao. Raksasa Catalan merasa seolah-olah telah “diperalat” selama lebih dari dua pekan dalam negosiasi yang tak membuahkan hasil, padahal ekspektasi sempat begitu tinggi.

Harapan Tinggi Barcelona

Nico Williams adalah salah satu target utama Barcelona untuk memperkuat sektor sayap mereka. Pemain berusia 21 tahun itu tampil impresif di La Liga bersama Athletic Bilbao dan juga bersinar di ajang Euro 2024 bersama Timnas Spanyol. Dengan gaya bermain yang dinamis dan agresif, Williams dianggap cocok untuk menyegarkan lini serang Blaugrana.

Barcelona bahkan telah menyiapkan rencana untuk mengaktifkan klausul pelepasan sang pemain yang kabarnya berada di angka €58 juta. Dalam internal klub, diyakini bahwa Nico bersedia pindah ke Camp Nou karena tertarik dengan proyek masa depan yang ditawarkan klub Catalan.

Namun, negosiasi berjalan alot. Selama lebih dari 15 hari, pembicaraan intensif terus dilakukan antara perwakilan Barcelona, agen pemain, dan pihak Athletic Bilbao. Sayangnya, hasil akhir justru membuat Barcelona merasa dikhianati.

Keputusan Mengejutkan Nico Williams

Di tengah spekulasi yang kian liar, Nico Williams akhirnya mengambil keputusan untuk memperpanjang kontraknya bersama Athletic Bilbao. Ia menandatangani perpanjangan kontrak dengan nilai yang disebut-sebut fantastis dan menjadikannya salah satu pemain dengan gaji tertinggi di klub tersebut.

Langkah itu sontak membuat manajemen Barcelona kecewa. Beberapa laporan menyebut bahwa pihak klub merasa telah “dimainkan” oleh agen Nico Williams, yang dinilai terlalu berlarut-larut dalam negosiasi hanya untuk menaikkan nilai kontrak pemainnya di klub asal.

Kekecewaan Internal di Camp Nou

Sumber internal di Camp Nou mengungkapkan bahwa Barcelona merasa menjadi korban permainan taktik negosiasi. Mereka menilai bahwa Nico dan pihaknya sebenarnya tak pernah benar-benar berniat pindah, namun hanya memanfaatkan ketertarikan Barca untuk mendapatkan leverage lebih besar dalam pembicaraan kontrak baru di Bilbao.

Presiden klub Joan Laporta dan Direktur Olahraga Deco dikabarkan cukup kesal atas dinamika ini. Apalagi, waktu yang terbuang selama 15 hari dianggap bisa dimanfaatkan untuk mengejar target lain yang lebih realistis. Apalagi kondisi finansial Barcelona yang belum stabil membuat mereka harus cermat dan cepat dalam mengambil keputusan transfer.

Fokus ke Target Lain

Kini, Barcelona memilih untuk move on dan mengalihkan fokus ke nama-nama lain. Klub sudah mengantongi beberapa alternatif untuk memperkuat posisi sayap kiri. Meski kecewa, mereka tak ingin terjebak dalam drama berkepanjangan yang justru akan merugikan persiapan tim jelang musim baru.

Saga Nico Williams menjadi pelajaran berharga bagi Blaugrana: dalam dunia transfer modern, tak semua minat berujung pada kesepakatan. Ada banyak kepentingan yang bermain di balik layar, dan klub harus pandai membaca arah angin agar tak terbuai janji tanpa kepastian.

Kini, yang terpenting bagi Barcelona adalah menyusun strategi yang lebih taktis dan efisien demi memperkuat skuad yang dipimpin Hansi Flick untuk musim 2025/2026 mendatang.

Baca Juga: Jose Mourinho Yakin Liverpool Takkan Goyah Setelah Kepergian Diogo Jota