Real Madrid, klub raksasa Spanyol yang dikenal sebagai “Galacticos”, kembali jadi sorotan. Bukan karena transfer megabintang mahal seperti Cristiano Ronaldo atau Jude Bellingham, melainkan karena metode pembayarannya yang… nyicil! Ya, Los Blancos dilaporkan hanya mampu membayar secara bertahap untuk merekrut seorang mantan wonderkid Manchester United yang sempat digadang-gadang sebagai The Next Big Thing.
Siapa Pemain yang Dimaksud?
Pemain yang sedang hangat dikabarkan itu adalah Adnan Januzaj, mantan bintang muda Manchester United yang bersinar di era David Moyes. Meski kariernya tak semoncer ekspektasi awal, Januzaj tetap mencuri perhatian berkat teknik, visi bermain, dan pengalaman di beberapa klub Eropa seperti Borussia Dortmund, Real Sociedad, dan Sevilla.
Kini, Real Madrid dilaporkan tertarik mendatangkan Januzaj sebagai opsi rotasi lini serang mereka. Dengan status bebas transfer usai kontraknya bersama Sevilla berakhir, seharusnya ini jadi transfer murah meriah. Namun, ternyata ada “biaya tambahan” berupa kompensasi pribadi dan bonus loyalitas yang membuat proses negosiasi menjadi rumit.
Real Madrid Tawarkan Skema Pembayaran Cicilan
Media Spanyol mengabarkan bahwa Real Madrid tidak langsung membayar penuh kompensasi dan bonus untuk Januzaj. Alih-alih, klub menawarkan skema cicilan selama dua musim. Ini menimbulkan berbagai spekulasi, mulai dari strategi keuangan baru Madrid hingga indikasi bahwa mereka lebih berhati-hati dalam mengelola anggaran pasca proyek renovasi Santiago Bernabeu yang menelan biaya lebih dari €1 miliar.
Beberapa pengamat menilai langkah ini sebagai sinyal bahwa Real Madrid tengah mengencangkan ikat pinggang, terutama setelah belanja besar untuk Bellingham, Endrick, dan rencana transfer Kylian Mbappé yang terus menguras perhatian publik.
Reaksi dan Spekulasi
Reaksi publik beragam. Ada yang menganggap ini sebagai strategi cerdas untuk menghindari pemborosan pada pemain yang tidak terlalu prioritas. Tapi tak sedikit pula yang mencibir, mengingat status Real Madrid sebagai klub terkaya di dunia sepak bola seharusnya tak perlu repot-repot ‘nyicil’ untuk pemain sekelas Januzaj.
Dari sisi Januzaj, sumber terdekat menyebutkan bahwa sang pemain tertarik dengan kesempatan bermain di klub sebesar Madrid meski dengan kontrak non-premium. Baginya, kesempatan kembali ke panggung besar Eropa lebih penting daripada urusan nominal.
Penutup
Fenomena “nyicil” dalam transfer sepak bola memang bukan hal baru, bahkan beberapa transfer top seperti Neymar dan Mbappé pun dilakukan dengan skema pembayaran bertahap. Namun, ketika klub sekelas Real Madrid menerapkannya untuk pemain yang sempat dianggap gagal seperti Januzaj, hal ini tentu mengundang tanya besar.
Apakah ini sinyal transformasi finansial di tubuh Los Blancos? Atau hanya bagian dari strategi menjaga keseimbangan neraca klub di era FFP (Financial Fair Play)? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal pasti: dalam dunia sepak bola modern, bahkan raksasa seperti Madrid pun harus pandai berhitung.